Kasus Covid-19 Didunia Tembus di Angka 33 Juta, Sebanyak 799 ribu Meninggal, 15 Juta Sembuh


BERITA HARIAN - Situs pemantau online, worldometers.info, Sabtu (22/8/2020), menyebut virus corona Covid-19 telah menyebar ke 213 negara dan wilayah di seluruh dunia dan 2 kendaraan internasional. Amerika Serikat masih menjadi negara yang paling terpukul pandemi global ini. Total kasus Covid-19 di AS telah mencapai 5.767.704 dengan total kematian mencapai 177.791 dan 3.102.002.

Brasil mengikuti dibelakangnya dengan jumlah kasus mencapai 3.513.039 dengan angka kematian mencapai 112.670. India menjadi satu-satunya negara Asia yang masuk dalam lima besar jumlah kasus infeksi Covid-19 tertinggi di dunia dengan 2.972.235 dengan total kematian mencapai 55.921 dan 2.217.241 dinyatakan sembuh.

Dua negara yang masuk dalam lima besar negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak adalah Rusia dengan 946.976 dengan total kematian mencapai 16.189 dan 761.330 dinyatakan sembuh. Terakhir ada Afrika Selatan dengan jumlah kasus 599.940 dengan angka kematian mencapai 12.618 dan 497.169 dinyatakan sembuh.

Sejumlah negara saat ini tengah berlomba untuk menemukan vaksin untuk penyakit mematikan ini. Rusia telah memperkenalkan vaksin Sputnik V dan akan mulai melakukan uji coba massal pada minggu depan.

Meski begitu, kemujaraban vaksin buatan Rusia masih dipertanyakan karena tidak melewati fase III uji coba.

Menurut WHO ada enam vaksin virus corona eksperimental, termasuk tiga kandidat dari China, telah memasuki uji klinis fase 3. Tiga vaksin Covid-19 China yang telah masuk ke dalam kandidat adalah dari Sinovac, Institut Produk Biologi Wuhan/Sinopharm dan Institut Produk Biologi Beijing/Sinopharm. Tiga kandidat terkemuka lainnya dikembangkan oleh Oxford/AstraZeneca, Moderna/NIAID dan BioNTech/Fosun Pharma/Pfizer.

Sementara itu, dalam laporan terakhirnya, WHO memperingatkan virus corona banyak disebarkan oleh orang pada usia antara 20 dan 40-an tahun yang sebagian besar tanpa gejala.

Itu artinya bahaya yang ditimbulkan pada kelompok rentan semakin besar. Pejabat WHO menjelaskan proporsi orang muda yang terinfeksi terus meningkat secara global sehingga menambah risiko pada kelompok rentan seperti warga lanjut usia dan orang sakit di populasi padat penduduk dengna layanan kesehatan buruk.

Posting Komentar

0 Komentar