Berita Harian - Fenomena perubahan aktivitas bermain anak saat ini berbeda dengan 20 atau 30 tahun yang lalu. Kini, anak lebih sering bermain permainan modern yang identik dengan penggunaan teknologi seperti video games dan games online di ponsel pintar.
Akibatnya, permainan anak tradisional mulai terlupakan dan menjadi asing di kalangan anak-anak "zaman now". Selain itu, tingkat kecanduan terhadap permainan modern juga tinggi sehingga berpengaruh pada kebiasaan dan perilaku anak.
Dikutip dari jurnal "Membangun karakter Anak Melalui Permainan Anak Tradisional" karya Haerani Nur dari FP Universitas Negeri Makassar, berikut 8 manfaat permainan tradisional pada anak.
Mampu menstimulasi perkembangan anak
Permainan tradisional dapat menstimulasi berbagai aspek perkembangan anka yang meliputi hal-hal sebagai berikut.1.Aspek motorik
Aspek ini dapat melatih daya tahan, daya telur, sensorimotorik, motorik kasar, dan motorik halus.
2.Aspek kognitif
Mampu mengembangkan imaginasi, kreativitas, problem solving, strategi, kemampuan antisipatif, dan pemahaman kontekstual.
3.Aspek emosi
Aspek ini mampu menjadi media kataris emosional, dapat mengasah empati dna pengendalian diri.
4.Aspek bahasa
Berupa pemahaman tentang konsep-konsep nilai.
5.Aspek sosial
Mampu mengkondisikan anak agar dapat menjalin relasi, bekerjasama, dan melatih kematangan sosial dengan teman sebayanya. Aspek ini juga dapat meletakkan pondasi untuk melatih keterampilan sosialisasi dengan berlatih peran bersama orang yang lebih dewasa atau masyarakat secara umum.
6. Aspek spiritual
Aspek ini dapat membawa anak untuk menyadari keterhubungan dengan sesuatu yang bersifat Agung (transcendental).
7.Aspek ekologis
Tujuannya agar memfasilitasi anak untuk dapat memahami pemanfaatan elemen-elemen alam sekitar bijaksana.
8.Aspek nilai-nilai/moral
Aspek ini memfasilitasi anak untuk dapat menghayati nilai-nilai moral yang diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi selanjutnya.
Butuh peran berbagai pihak
1.Orangtua
Orangtua harus menyadari bahwa saat ini banyak bahaya yang mengintai anak, salah satunya adalah penggunaan teknologi seperti TV, ponsel pintar, internet dan games digital.
Oleh karena itu, pengawasan orangtua sangat diperlukan. Orangtua harus menyadari perannya sebagai perlindung, pendidik, dan penanggungjawab terhadap anak di dunia dan di akhirat.
Maka orangtua harus meluangkan waktunya untuk anak, menjadi sahabat bagi anak dengan perhatian dan kasih sayangnya, membekali anak dengan pengetahuan keagamaan, serta menjadi teladan bgai anak dalam bersikap dan beperilaku.
2.Guru
Guru dan institusi pendidikan tempat anak bersekolah dan bergaul juga harus menjalankan fungsi proteksinya dalam mengejar dan mendidik anak.
3.Pemerintah
Pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mengatur dan membina masyarakat dengan aturan-aturannya, seharusnya bisa mengontrol operasi warnet dan tempat bermain agar tidak menjerumuskan anak dalam bahaya yang secara tidak langsung berpengaruh pada pembentukan karakter bangsa.
Jadi, permainan tradisional harus dikembalikan posisinya sebagai permainan anak indonesia. Semua pihak dapat mengenalkan dan memainkan permainan tradisional bersama anak, bahkan bila perlu ada upaya untuk memodernkan permainan anak tradisional.
0 Komentar