BERITA HARIAN - Sedikitnya hingga Selasa, (25/12/2018) tercatat sudah 180 orang pendaki dan pecinta alam akan merayakan malam pergantian tahun 2019 di Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi yang merupakan gunung aktif dan tertinggi di Sumatera.
Menurut petugas Pos Jaga Gunung Kerinci, Dudung, menjelang puncak perayaan tahun baru, pendaki membeludak meski masih berjumlah ratusan pendaki. Namun jumlah pendaki Gunung Kerinci tersebut kemungkinan masih terus bertambah hingga malam akhir tahun 2018.
"Ratusan orang pendaki dan pecinta alam dari kemarin jumlahnya 180 pendaki yang terpantau di Gunung Kerinci, Terkait ada atau tidaknya peningkatan jumlah pendaki kita tidak berani memberikan komentar. Akan tetapi bisa dilihat dari kalender pendakian pada tanggal 29-30 Desember nanti," beber Dudung.
Dudung mengatakan untuk tim pemantauan dari TNKS tetap akan di siagakan sejumlah lima belas orang. Namun kata Dudung pihaknya masih melakukan pendataan di titik mana saja petugas tersebut akan ditempatkan.
Menurut Dudung, untuk membantu para pendaki, pihaknya menugaskan puluhan petugas untuk memandu pendakian ke Gunung Kerinci. Selain itu para pencinta alam Kerinci juga turut membantu para pendaki dan pencinta alam mendaki Gunung Kerinci.
"Secara resminya belum saat ini masih didata untuk menentukan di titik mana saja petugas kita akan ditempatkan," kata Dudung, Selasa, (25/12).
Namun demikian kata Dudung para pecinta gunung sebagian mengambil kesempatan seusai perayaan tahun baru. "Mereka (pandaki) mengambil peluang setelah tahun baru," jelas Dudung.
Pada tahun sebelumnya lanjut Dudung momen Natal sudah terlihat adanya peningkatan para pendaki. Namun hingga saat ini jumlah pendaki masih biasa-biasa saja.
"Moment natal tahun kemarin sudah terlihat adanya peningkatan. Pada saat ini masih biasa-biasa saja tidak terlihat adanya peningkatan yang signifikan," cetusnya.
Pihaknya juga menghimbau kepada para pendaki untuk tidak mendekati kawah gunung hingga radius 3 km dari puncak.
"Dari pihak TNKS sendiri merekomendasikan kepada para pendaki untuk tidak mendekati 3 km dari puncak gunung," terangnya.
Ia menambahkan telah melakukan pemantauan dari dua jalur, yakni pada jalur Kersik Tuo dan via Solok Selatan. "Dua jalur ini akan tetap kita pantau. Bekerjasama dengan resort Solok Selatan. Sampai saat ini belum ada kontak yang kami terima dari Solok Selatan para pendaki yang menggunakan jalur resort Solok Selatan tersebut," tukasnya.
Dijelaskan, pendakian ke Gunung Kerinci saat ini memiliki dua jalur. Jalur pertama melalui Kersik Tuo, Kerinci. Sedangkan jalur kedua melalui Solok, Sumatera Barat. Jalur pendakian melalui Kersik Tuo memiliki empat shelter (pos perhentian). Shelter I – II dengan ketinggian 2.505 mdpl memiliki kondisi tanah padat dan pepohonan berakar.
Kemudian Shelter II - III sekitar 3.056 meter dpl memiliki kondisi jalan mendaki, sempit dan curam. Shelter III – Tugu Yudha sekitar 3.291 mdpl kondisinya juga curam dan mendaki. Sedangkan pada shelter Tugu Yudha - Puncak kondisinya penuh batu cadas namun mulai lokasinya datar.
“Dua jalur pendakian ke Gunung Kerinci sama-sama berat dan membahayakan bila cuaca ekstrem. Para pendaki harus ekstra hati-hati mendaki hingga ke puncak Gunung Kerinci bila hujan deras dan angin kencang, pendaki harus ekstra hati-hati" katanya.
0 Komentar